Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu: Dr. KUSTORO BUDIARTA, ME
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
MUHAMMAD RIKI LUBIS (7191142001)
SRI KARINA Br SEBAYANG (7193342012)
ERVINA JULIARTA SILABAN (7193142004)
KELAS : A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
DAFTAR ISI
2.1 Ringkasan Buku Pertama42.2
Ringkasan Buku Pembanding........................................................................ 7
Puji dan
syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat, berkah
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah Critical Book Report ini.
Shalawat
serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Rasulullah, yang telah membawa
kita dari zaman yang penuh kezaliman dan kebodohan menjadi zaman yang saraf
dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Pada kesempatan
ini tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. KUSTORO BUDIARTA, ME selaku dosen mata
kuliah Pengantar Bisnis yang
telah membimbing kami, serta pihak-pihak lain yang terkait dalam proses
pembuatan makalah Critical Book Report ini
secara langsung maupun tidak langsung.
kami
menyadari bahwa tugas Critical book report ini masih jauh dari kata sempurnaan.
Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Kami mohon
maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas, karena
keterbatasan ilmu dan pemahaman kami yang belum seberapa. Karena itu kami
sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini. kami berharap semoga tugas Critical book report ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami khususnya. Atas perhatiannya kami
mengucapkan terimakasih.
Medan, 25 Februari 2020
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Rasionalisasi
Pentingnya Critical Book Review
Critical Book Review secara singkat
dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap suatu buku atau artikel.
Critical Book Review sangat lah
penting, karena bukan hanya sekedar laporan atau tulisan tentang isi
sebuah buku atau artikel, tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi
(penjelasan, interprestasi & analisis)
mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel
tersebut, bagaimana isi buku
tersebut yang bisa mempengaruhi cara berpikir & dan menambah pemahaman
terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebih kritis menanggapinya. Dengan
kata lain dengan Critical Book
Review akan menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang,
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Dan Critical Book Review bukan merupakan pembuktian benar atau salah suatu
buku, namun menganalisis tentang keunggulan dan kelemahan suatu buku juga yang
akan dijadikan pertimbangan bagi
reviewer.
1.2
Tujuan Critical Book Review
Ø Mencari
dan mengetahui informasi yang ada di dalam buku
Ø Mengulas
isi kedua buku sehingga memperdalam ilmu mengenai tentangisi dari setiap isi
buku.
Ø Untuk
melatih mahasiswa berfikir kritis dalam mencari informasi yangdisajikan dalam
buku setiap babnya.
Ø Melatih
kemampuan mahasiswa untuk menganalisa sebuah buku.
Ø Mencari
kelebihan dan kekurangan isi dari kedua buku.
1.3
Manfaat Critical Book Review
Ø Secara
tidak langsung pengetahuan mahasiswa bertambah terhadap materiyang di bahas
karena kedua buku tersebut telah dibaca dan di analisis.
Ø Pembaca
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku itu,sekaligus memberikan
masukan terhadap buku itu.
Ø Mengetahui
lebih luas mengenai Filsafat
Pendidikan.
1.4
Identitas Buku
Ø
Identitas
Buku Utama
Judul : PENGANTAR BISNIS
Penerbit Buku : Universitas
Negeri Medan
Penulis
Buku : Dr. Kustoro
Budiarta, ME
Tahun
Terbit : Desember 2011
ISBN : 978-602-8848-62-6
Kota Terbit : Medan
Tebal
Halaman : 214
hlm
Ø Identitas
Buku Pembanding
Judul : PENGANTAR BISNIS
Penerbit Buku : Kencana
Penulis
Buku : Sadono
Sukirno dkk
Tahun
Terbit : 2006
ISBN : 979-3465-74-3
Kota Terbit : Jakarta
Tebal
Halaman : 450
hlm; 23cm
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 RINGKASAN BUKU UTAMA
Terdapat Pada Bab X
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
SDM sebagai salah satu penunjang organisasi,
dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja disuatu organisasi atau potensi
manusiawi yang begerak sebagai penggerak organusasi dalam menwujudkan eksetensi
dan tujuannya. Mengelola SDM diera globalisasi bukan merupakan hal yang mudah.
Oleh karena itu, berbagai macam struktur dan infrastruktur perlu disiapkan
untuk medukung proses terwujudnya SDM yang berkualitas.
A. Pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia
adalah proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi serta
mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam
pencapaian tujuannya. Pendapat lain menyebutkan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara
efiesen dan efektif sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
Pengertian manajemen sumber daya manusia
dari Harvard Business School adalah “Manajemen SDM adalah proses pengelolaan
yang lebih memperhatikan manusia sebagai asset pontensial dari pada hanya
sebagai variable biaya. Manajemen SDM melibat semua keputusan dan tindakan
manajemen yang mempengaruhi sifat hubungan antara organisasi dan karyawan
sebagai sumber daya organisasi.
B.
Fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi Manajemen
Sumber Daya Manusia tersebut diatas secara sederhana dapat diringkas sebagai
berikut :
1) Fungsi
Perencanaan ( Human Resource Planning) ialah merencanakan kebutuhan dan
pemanfaatan SDM bagi perusahaan.
2) Fungsi
Pengadaan ( Personel Procurement) ialah mencari dan mendapatkan sumber daya
manusia, termasuk didalamnya rekrutmen, seleksi dan penempatan serta kontrak
tenaga kerja.
3) Fungsi
Pengembangan ( Personnel Development) mengembangkan sumber daya manusia,
termasuk didalamnya program orientasi tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan.
4) Fungsi
Pemeliharaan (Personnel Maintenance) memelihara sumber daya manusia, termasuk
didalamnya pemberian insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan.
5) Fungsi
Penggunaan ( Personnel Utilization ) memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya
manusia, termasuk didalamnya promosi, demosi, transfer dan juga aspirasi.
C. Perencanaan SDM
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja
dimaksudkan agar jumlah kebutuhan tenaga kerja masa kini dan masa akan
mendatang sesuai dengan beban pekerjaan, kekosongan kekosongan dapat
dihindarkan dan semua pekerjaan dapat dilaksanakan. Perencanaan kebutuhan
tenaga kerja ini harus didasar kan pada informasi dari faktor internal dan
eksternal perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan
strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang
diperlukan bagi organisasi.
Merencanakan
sumber daya manusia diawali dengan menyesuaikan kembali rencana strategi
perusahaan. Perencanaan SDM harus serah dengan perencanaan strategis organisasi.
Dalam merencanakan SDM perlu menentukan tugas yang akan diemban oleh tenaga
kerja.
D. Pengadaan SDM
Pengadaan ( Procurement ) merupakan
funsi operasional yang utama dari manajemen sumber daya manusia. Pengadaan
tenaga kerja merupakan masalah yang penting, sulit dan kompleks karena untuk
mendapatkan dan menempatkan orang orang yang kompenten, serasi serta efektif
tidak lah semudah membeli dan menempatkan mesin. Tenaga kerja merupakan asset
utama perusahaan yang menjadikan perencanaan dan juga pelaku aktif dari setiap
aktivitas dalam organisasi.
E. Rekrutmen
Rekrutmen meruapakan upaya
perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan
kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja.
Sumber
Perekrutan
·
Sumber
internal
Maksudanya bahwa tenaga kerja yang akan
mengisi lowongan kerja diambil dari dalam perusahaan. Prekrutan dari sumber
internal ini dilakukan dengan cara mutasi karyawan.
·
Sumber
eksternal
Rekrumen dengan memanfaatkan sumber
eksternal dilakukan oleh perusahaan dengan memanfaatkan sumber tenaga kerja
diluarbperusahaan.
·
Metode
metode Perekrutan
1. Metode Tertutup
Melalui metode ini prekrutan hanya
diinformasikan kepada para karyawan atau orang orang tertentu saja.
2. Metode Terbuka
Dengan metode terbuka perekrutan
diinformasikan melalui iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik.
·
Jenis
jenis rekrutmen
a. Rekrutmen Internal
proses untuk mendapatkan tenaga
kerja atau sumber daya manusia yang dibutihkan dengan mempertimbangkan tenaga
kerja yang sudah ada.
b. Rekrutmen Eksternal
perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau
SDM yang akan ditempatkan pada suatu jabatan tertentu dengan memperolehnya dari
luar perusahaan.
F. Pengembangan SDM
Pengembangan SDM mencakup program pelatihan dan pengembangan. Karena
perlu diketahui secara jelas apa sebarnya pengertian dari pelatiahan
pengembangan. Berbagai metode yang dapat digunakan dalam program pelatihan.
Metode pelatihan yang paling terkenal dan banyak digunaka, anatar lain:
1. Metode On The Job Training:
·
Coaching
·
Planned Progression
·
Job Rotation
·
Temporary Task
·
Performance Appraisal
Programs
2. Metode Off The Job Training
·
Executive Development
Programs
·
Labolatory Training
·
Organization
Development.
2.2
RINGKASAN BUKU PEMBANDING
Terdapat
Pada Bab VII
MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
Bab ini bertujuan untuk menerangkan
tugas-tugas yang perlu dilaksanakan dalam perusahaan untuk mengelola sumber
daya manusia dengan efektif. Sebelum hal tersebut diterangkan, terlebih dahulu
akan diamati peranan manajer yang mengelola sumber daya manusia dan tantangan
yang mereka hadapi. Setelah membahas hal ini akan diterangkan tugas-tugas
manajer sumber daya manusia dalam menjalankan tanggung jawabnya. Analisis
mengenai bidang tugas manajer sumber daya manusia meliputi hal-hal berikut:
·
Perencanaan dan analisis
untuk menentukan kebutuhan sumber daya manusia pada masa kini dan masa datang.
·
Pendekatan dalam
pengambilan pekerja dan memberi latihan agar keterampilan pekerja sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
·
Memahami sistem
penggajian dan bentuk sistem penggajian yang akan digunakan dalam perusahaan.
·
Menyusun program
meningkatkan motivasi agar sumber daya manusia menjalankan tugas mereka dengan
kemampuan yang maksimal.
·
Mengetahui hal-hal
penting yang perlu diperhatikan untuk menjalin hubungan baik di antara
manajemen dengan pekerja.
PERANAN
PENGELOLA SUMBER DAYA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPINYA
TIGA
hal akan dibahas dalam bagian ini. Pertama sekali akan didefinisikan arti
sumber daya manusia. Sesudah itu akan diterangkan (1) fungsi dan tugas
pengelola sumber daya manusia dalam sistem ekonomi yang sangat kompetitif, dan
(2) tantangan yang dihadapinya.
Apakah
yang Dimaksud dengan Sumber Daya Manusia?
SUMBER
daya manusia adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang memberikan
sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai
tujuan organisasi. Sumbangan yang dimaksud adalah pemikiran dan pekerjaan yang
mereka lakukan di berbagai kegiatan dalam perusahaan. Dalam pengertian sumber
daya manusia, yang diliput bukanlah terbatas kepada tenaga ahli, tenaga
berpendidikan ataupun tenaga yang berpengalaman saja, tetapi semua tenaga kerja
yang digunakan perusahaan untuk mewujudkan tujuan-tujuannya. Mendapatkan
pekerja yang tepat merupakan langkah awal yang sangat penting bagi tugas-tugas
manajerial dalam organisasi. Produktivitas sangat ditentukan oleh kemampuan
seseorang untuk bekerja, kemampuan untuk berinteraksi antar pekerja dan
bagaimana menggunakan seluruh sumber daya dalam organisasi yang ada secara
efektif. Tugas pemimpin usaha adalah menentukan kelayakan setiap orang dalam
menerima tugas atau peran tertentu dalam organisasi. Kelayakan dan kemampuannya
dapat dilihat dari latar belakangnya, seperti usia, pendidikan, dan pengalaman
kerja yang mereka miliki.
Mengelola
sumber daya manusia adalah proses menentukan orang-orang yang tepat untuk
bekerja di berbagai kegiatan perusahaan. Mereka harus digunakan dalam kegiatan
yang akan memenuhi kebutuhan organisasi, dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan. Perusahaan, dalam mengambil pekerja-pekerja perlu menciptakan suatu
sistem penggajian yang wajar serta memberikan lingkungan kerja yang
menyenangkan. Sumber daya manusia saat ini memainkan peran yang demikian
penting dalam mensukseskan tujuan-tujuan perusahaan. Dengan kualitas sumber
daya manusia yang baik, perusahaan akan mampu menjawab setiap tantangan di masa
depan, dan memiliki pekerja yang baik merupakan alat yang berharga bagi
peningkatan produktivitas.
Peranan Bagian yang Mengelola Sumber Daya Manusia
MANAJEMEN sumber daya manusia dapat
didefinisikan sebagai suatu proses Serta upaya untuk merekrut, mengembangkan,
memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan
perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini mencakup kegiatan yang
bermula dari mulai memilih siapa saja yang memiliki kualifikasi serta pantas
untuk menempati posisi dalam perusahaan ( teh man on the right place) Seperti
yang disyaratkan perusahaan hingga kepada persoalan bagaimana agar kualifikasi
ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan serta dikembangkan dari waktu ke
waktu. Oleh karena manajemen sumber daya manusia ini merupakan proses yang
berkelanjutan, sejalan dengan proses operasi perusahaan, maka perhatian
terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khusus dalam organisasi
perusahaan.
Organisasi Sumber Daya Manusia
DALAM struktur organisasi
perusahaan, terutamanya perusahaan menengah dan besar, bagian yang bertanggung
jawab dan berfungsi mengelola urusan sumber daya manusia ini adalah bagian
sumber daya manusia, atau biasanya lebih dikenal sebagai bagian personalia.
Adapun untuk perusahaan kecil-kecilan yang jumlah sumber daya manusianya di
bawah 10 orang seperti home industry, bisnis warung, dan perusahaan kecil
lainnya, biasanya pengelolaan sumber daya manusia langsung ditangani oleh sang
direktur atau manajer atau salah satu wakilnya.
Bidang Tugas Bagian Personalia
Manajer bagian personalia menyusun
kebijakan-kebijakan yang menyangkut peraturan tenaga kerja, kualifikasi
perekrutan, pengembangan karir dari mulai pengiriman tenaga kerja untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan hingga melanjutkan studi, program insentif maupun
bonus bagi tenaga kerja dan lain. lainnya. Kegiatan-kegiatan di atas merupakan
fungsi penting yang dijalankan bagian personalia ini.
Oleh karena kesuksesan dari
manajemen sumber daya manusia ini sangat memegang peranan kunci, maka dapat
dikatakan peran manajemen sumber daya manusia ini sangat vital bagi terwujudnya
tenaga kerja yang produktif, efektif dan efisien. Mengikuti definisi Peter F.
Drucker, efektif didefinisikan sebagai tenaga kerja yang mampu memilih,
menganalisis serta melakukan apa yang seharusnya dilakukan dalam kaitannya
dengan fungsinya di dalam perusahaan dan kaitannya dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Sedangkan efisien dimaksudkan sebagai tenaga kerja yang mampu untuk
melakukan sesuatu dengan benar (doing things right). Artinya, setelah tenaga
kerja memahami dan mampu mengetahui apa yang semestinya dilakukan, juga
diperlukan agar tenaga kerja mampu melakukannya dengan benar.
Berdasarkan konsep tersebut, maka
kunci pokok manajemen sumber daya manusia adalah how to find orget the best
person, and how to maintain it. bagaimana kita mendapatkan orang yang tepat
untuk pekerjaan yang tersedia dalam organisasi bisnis kita, dan bagaimana kita
dapat memelihara dan mempertahankannya. Bagaimana mendapatkan dan memelihara
orang Yang tepat bagi bisnis yang sedang kita jalankan memerlukan proses dari
mulai merencanakan, mendapatkan hingga memelihara orang Yang tepat tersebut.
Secara mekanis, maka keseluruhan proses tersebut merupakan kegiatan yang
disamakan dengan proses manajemen sumber daya manusia.
Proses Manajemen Sumber Daya Manusia
YANG dimaksud dengan proses
manajemen sumber daya manusia adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan
upaya yang dilakukan dari mulai perencanaan sumber daya manusia, perekrutan,
penandatanganan kontrak kerja, penempatan tenaga kerja, hingga pembinaan, dan
pengembangan tenaga kerja guna menempatkan dan tetap memelihara tenaga kerja
pada posisi dan kualifikasi tertentu serta mengusahakan agar mereka bertanggung
jawab sesuai dengan persyaratan ng diberikan kepada tenaga kerja tersebut. Pada
umumnya proses manajemen sumber daya manusia melibatkan kegiatan-kegiatan
berikut: (1) perencanaan, (2) perekrutan, (3) seleksi, (4) orientasi, (5)
pelatihan dan pendidikan, (6) kompensasi dan insentif, dan (7) evaluasi kinerja
tenaga kerja. Pada dasarnya tahap-tahap kegiatan di bidang sumber daya manusia
adalah:
·
Kegiatan 1 dan 2:
Direktur utama dan manajer personalia akan bekerja sama untuk menyusun
perencanaan sumber daya manusia. Bagian-bagian lain Juga akan dikonsultasi
untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan pekerja mereka.
·
Kegiatan 3: Manajer
personalia akan memperoleh gambaran yang lengkap mengenai jumlah dan keahlian
pekerja yang dibutuhkan.
·
Kegiatan 4: Pengambilan
dan pemilihan pekerja dilaksanakan
·
Kegiatan 5: Melakukan
orientasi, pelatihan dan pendidikan kepada pekerja-pekerja yang
direkrut/diangkat.
·
Kegiatan 6: Setelah
selesai latihan pekerja-pekerja ditempatkan di bagian-bagian yang
memerlukannya.
·
Kegiatan 7: Secara
periodik memberi kompensasi (gaji) dan insentif kepada
·
pekerja yang sudah
ditempatkan.
·
Kegiatan 8: Secara
periodik menerima laporan dan membuat penilaian mengenai keefektifan para pekerja
dalam melaksanakan tugasnya.
Tantangan yang Dihadapi
SEANDAINYA suatu perusahaan
mendapat kan sumber daya manusia yang tepat, mengelolanya dan menjaganya dengan
baik, maka perusahaan akan terisi oleh orang-orang yang tepat dan melakukan
pekerjaan mereka sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan. Para pekerja yang
memiliki komitmen yang jelas, memiliki kecakapan kerja dan memiliki kinerja
yang bagus, akan membuat perusahaan beroperasi sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukannya. Keuntungan dapat diraih dan perusahaan dapat berkembang.
Selama
ini fungsi manajer personalia lebih banyak dilihat sebagai pengelola
administrasi personalia atau pengawas dari peraturan perusahaan di bidang
ketenagakerjaan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa fungsi manajer personalia
selama ini lebih banyak berperan dalam hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan
hubungan dengan pekerja di perusahaan, dan menyelesaikan perselisihan antara
perusahaan dengan serikat pekerja atau karyawan. Peran manajer SDM juga sering
kali dipersepsikan hanya sebagai pelaksana administrasi personalia, yaitu yang
mengurus masalah pembayaran gaji karyawan, mengurus cuti karyawan, penggantian
biaya kesehatan, dan sebagainya. Peranan tradisional ini sekarang telah
dirombak. Uraian tentang proses pengelolaan sumber daya manusia menunjukkan
bahwa bagian personalia mempunyai tugas yang sangat penting dalam perusahaan,
yaitu: (1) mencari orang yang sesuai digunakan dalam perusahaan, dan (2)
memberikan ganjaran dan motivasi yang sesuai agar dapat menjalankan tugasnya
dengan efektif dan dedikasi yang tinggi.
MERENCANAKAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA
SETIAP aktivitas manajemen biasanya
diawali dengan planning atau perencanaan. Kegiatan ini sangat penting artinya
dalan manajemen perusahaan. Sebagaimana adagium dalam teori manajemen: If we
fail to plan, we will plan to fail. Sekiranya kita gagal dalam merencanakan,
maka kita pada hakikatnya telah merencanakan kegagalan. Oleh karena itu,
perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya manusia juga menjadi sebuah
keharusan dalam organisasi perusahaan. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi
sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan.
Semua kegiatan manajemen selalu
diawali dengan perencanaan, begitu pula dengan kegiatan bagian personalia.
Merencanakan perekrutan, dan penempatan karyawan yang sesuai merupakan sebuah
strategi dalam usaha menemukan kebutuhan pekerja dalam jangka pendek dan
panjang, pada sebuah organisasi. Untuk memudahkan proses perencanaan, ada
beberapa langkah yang diikuti:
·
Perencanaan yang dibuat
tetap mengacu pada perencanaan strategis organisasi.
·
Menentukan tugas yang
akan diemban oleh tenaga kerja.
·
Menganalisis
ketersediaan sumber daya manusia.
·
Melakukan tindakan
penyesuaian.
·
Evaluasi dan modifikasi
tindakan.
perencanaan SDM sebagai Bagian Perencanaan Strategis
MERENCANAKAN SDM diawali dengan
menyesuaikan kembali rencana strategis perusahaan dalam jangka panjang.
Perencanaan SDM harus searah dengan perencanaan strategis organisasi. Sebagai
contoh, sebuah restoran makanan cepat saji merencanakan akan mengembangkan
cabang restoran sebesar 20 persen dalam jangka waktu 2 tahun ke depan. Jika
restoran tersebut saat ini memiliki cabang sebanyak 20 restoran, maka dalam 2
tahun ke depan akan menjadi 24 restoran [20 + (20% x 20)]. Untuk mendukung
usaha ini, apa yang harus dilakukan perusahaan dari segi investasi yang harus
dilakukan? Apa yang akan dilakukan oleh manajer SDM? Artinya, dalam jangka
pendek apa yang harus dipersiapkan manajer SDM terhadap kebutuhan pekerja, jika
ada tambahan restoran baru tersebut?
Menentukan Tugas yang Akan Diemban oleh Tenaga Kerja
LANGKAH ini merupakan upaya
pemahaman atas kualifikasi kerja yang diperlukan untuk pencapaian rencana
strategis perusahaan. Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasanya dilakukan,
yaitu analisa kerja (job analysis), deskripsi kerja (job description), dan
spesifikasi kerja (job specification). Analisa kerja adalah persyaratan detail
mengenai jenis tugas yang diperlukan serta kualifikasi tenaga kerja yang
diperlukan untuk menjalankannya. Misalnya, tugas yang diperlukan adalah menjaga
gudang. Tenaga kerja yang diperlukan adalah seorang purnawirawan militer,
lulusan SMA, dan yang berbadan tegap. Deskripsi kerja meliputi rincian
Pekerjaan yang akan menjadi tugas tenaga kerja tersebut.
Menganalisis Kebutuhan Jangka Panjang
TUGAS manajer SDM adalah
menganalisis kebutuhan pekerja dalam jangka panjang. Setiap manajer harus
memperhatikan kepada proyeksi terhadap jumlah karyawan serta keahlian yang
dibutuhkan. Seorang manajer harus menganalisis berapa banyak karyawan saat ini
dan bagaimana karakteristik mereka, termasuk dalam hal ini adalah melakukan
pemutusan hubungan kerja, menunda pengunduran diri, memindahkan atau mutasi
karyawan, dan mempromosikan karyawan.
Melakukan Tindakan Penyesuaian
Membandingkan kebutuhan karyawan masa
depan dengan karyawan yang ada saat ini, akan menghasilkan satu dari tiga
kemungkinan yang ada. Pertama, jika perusahaan merasa memiliki cukup SDM guna
pemenuhan kebutuhan di masa depan, maka perusahaan tidak akan melakukan
tindakan apa pun karena kebutuhannya dirasa cukup. Kedua, jika perusahaan tidak
memiliki SDM yang cukup di masa depan, perusahaan harus segera mencari calon
SDM guna pemenuhan kebutuhan organisasi. Dan ketiga, jika perusahaan memiliki
banyak pekerja dan akan digunakan di masa depan, maka perusahaan dapat memilih
memiliki atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Evaluasi dan Modifikasi Tindakan
PENYESUAIAN tindakan yang dilakukan
di langkah keempat, mungkin tepat untuk suatu perencanaan strategis yang baku.
Tetapi jika terjadi perubahan-perubahan pada perencanaan strategis, maka
perencanaan SDM harus menyesuaikannya. Rencana kegiatan SDM seharusnya
diperiksa secara periodik dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Perencanaan
SDM dimaksudkan untuk mendapatkan SDM yang berkualitas sesuai dengan harapan
organisasi. Langkah-langkah yang harus segera diikuti setelah merencanakan SDM
adalah mendapatkan SDM yang tepat, sesuai dengan tujuan organisasi.
PROSES MENDAPATKAN SDM YANG DIBUTUHKAN
MENDAPATKAN SDM yang tepat dalam
mengisi posisi di dalam organisasi, merUpakan persoalan dan tantangan paling
berat dalam manajemen bidang kepegawaian. Proses mendapatkan staf organisasi,
baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan, harus dijalankan dengan
sebaik-baiknya. Mendapatkan pegawai yang sesuai harus diawali dengan rekrutmen
yang baik.
pengambilan Pegawai Baru (Rekrutmen)
REKRUTMEN (recruitment) adalah
proses menarik orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran
atas pekerjaan yang belum terisi. Rekrutmen ini dibagi ke dalam dua bagian,
rekrutmen internal dan rekrutmen eksternal. Rekrutmen internal, merupakan promosi
karyawan yang ada di dalam organisasi. Rekrutmen ini dilaksanakan dengan maksud
tetap menjaga semangat karyawan dan mempertahankan karyawan yang memiliki
kinerja baik. Artinya, rekrutmen internal merupakan optimalisasi karyawan di
dalam organisasi sebagai kandidat untuk mengisi lowongan pekerjaan dan jabatan
yang tersedia.
Rekrutmen eksternal melibatkan
usaha menarik orang-orang dari luar organisasi untuk mengisi lowongan
pekerjaan. Metode rekrutmen eksternal meliputi pemasangan iklan, wawancara di
kampus, memperoleh bantuan dari biro jasa tenaga kerja, pameran peluang kerja,
referensi dari karyawan yang ada, dan rekrutmen walkfins atau gate hires
(orang-orang yang datang tanpa diseleksi terlebih dahulu). Seorang manajer
harus memilih metode yang paling tepat bagi setiap jabatan. Untuk jenis-jenis
pekerjaan tertentu, perusahaan dapat menggunakan perusahaan lain sebagai mitra
kerja, seperti melakukan outsourcing, yaitu mengambil individu di luar
perusahaan atau perusahaan lain untuk menjalankan kegiatan tertentu. Rekrutmen
eksternal ini pun tidak lepas dari pengaruh tingkat Pengangguran berikut
karakteristiknya dalam satu negara.
Untuk mendapatkan dan memilih
seseorang atau beberapa orang yang dibutuhkan organisasi akan dilakukan uji
validasi dari seluruh pelamar yang ada. Validasi merupakan prediksi atas
informasi guna melihat kemungkinan tingkat keberhasilan kerja para pelamar di
masa depan, yang dilakukan oleh manajemen Teknik-teknik yang digunakan untuk
uji validasi ini, adalah: (1) pengisian formulir aplikasi, (2) tes terhadap
kemampuan, keterampilan, sikap, dan (3) pelamar melakukan uji fisik, atau uji
bebas obat-obatan terlarang, di samping uji kesehatan yang biasa.
pelatihan untuk Penyesuaian
PENGEMBANGAN sumber daya manusia
merupakan langkah lanjutan dari proses penyediaan tenaga kerja yang pada
dasarnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara tenaga kerja yang tersedia
agar memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dan dapat melakukan kerja selaras
dengan perencanaan strategis perusahaan serta mencapai tujuan perusahaan
sebagaimana yang direncanakan.
Bagi tenaga kerja yang baru,
program pengembangan ini biasanya diakomodasi melalui program orientasi
perusahaan di mana dalam program ini tenaga kerja diperkenalkan pada lingkungan
kerja perusahaan baik secara internal maupun eksternal perusahaan. Juga
termasuk di dalamnya pengenalan tenaga kerja dengan tenaga kerja lainnya
sehingga proses kerja secara tim dapat dibentuk sejak awal.
Bagi tenaga kerja yang lama, upaya
untuk tetap memelihara produktivitas, efektivitas, dan efisiensi perlu terus
dilakukan untuk memastikan tenaga kerja tetap terpelihara kualifikasinya sesuai
dengan perencanaan strategis perusahaan. Oleh karena itu program-program pembinaan
tenaga kerja yang lama juga perlu dilakukan. Di antara program-program tersebut
adalah program pelatihan motivasi, program pelatihan menggunakan peralatan yang
baru (seperti misalnya penggunaan komputer yang lebih canggih), dan program
untuk meningkatkan efisiensi kegiatan produksi atau pemasaran.
Orientasi Karyawan Baru
ORIENTASI adalah proses
memperkenalkan karyawan baru kepada organisasi, sehingga mereka dapat lebih
cepat menjadi kontributor yang efektif. Orientasi yang efektif akan membantu para
pekerja baru merasa menjadi bagian dari tim, berkenalan dengan rekan sekerja
lainnya, dan dapat mengatasi masa transisi menjadi lebih mudah dan dapat
diterima di organisasi. Jika pekerja baru tidak berminat dalam masa orientasi,
sikap ini dapat berakibat kekecewaan dan ketidakpuasan dan menyebabkan
pengunduran diri pekerja tersebut.
Program Atas Dasar Pekerjaan
PROGRAM ini merupakan jembatan
penghubung antara aktivitas pelatihan pada Saat bekerja (on the job training).
Dalam program pelatihan ini para pekerja dikondisikan untuk bekerj a dalam
situasi yang aktual. Para pekerja akan langsung dibimbing oleh seorang penyelia
atau pekerja lain yang telah berpengalaman. Program ini dinamakan sebagai
program atas dasar pekerjaan (work based program).
Selain
on the job training, program atas dasar pekerjaan lainnya adalah rotasi dan
transfer kerja secara sistematis (systematic job rotation and transfer).
Program ini dilakukan di internal perusahaan dengan melakukan rotasi ataupun
perpindahan karyawan di antara divisi yang ada, sehingga setiap karyawan dapat
mempelajari dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Program Secara Perkuliahan (Instructional)
PROGRAM yang biasa atau paling
sering digunakan adalah pendekatan kuliah atau diskusi (lecture or discussion
approach). Program ini biasanya dilakukan oleh para pelatih (trainer) yang
memberikan penjelasan kepada peserta program tersebut. Instruktur dapat
memilih, apakah menggunakan metode kuliah sepenuhnya atau menggunakan teknik
diskusi.
Program
bersifat perkuliahan (instruksi) lainnya adalah instruksi dengan bantuan
komputer (computer assisted instruction). Program ini menggunakan Perangkat
komputer dengan software yang lebih dimodifikasi sesuai kebutuhan pelatihan_
Materi pelatihan aktual disimpan dalam hard drive, CD-ROM, atau dalam Situs
web. Keunggulan utama metode itu adalah pelatihan dapat dilaksanakan dalam
tingkat belajar yang dapat diatur sendiri dan dapat langsung memberikan Umpan
balik kepada instrukturnya.
Video Teleconferencing
METODE pelatihan tak luput dari
perkembangan teknologi saat ini. Banyak perusahaan besar menggunakan metode
ini, yaitu dengan cara memberikan materi pelatihan untuk seluruh cabangnya
dengan menggunakan teknologi satelit ini. Pada awal teknologi video
teleconferencing komunikasi cenderung berjalan satu arah, baik trainer maupun
trainee hanya melihat materi yang terlihat di layar monitor. Akan tetapi, dalam
perkembangannya kini, interaksinya dapat dilakukan secara lisan atau secara
elektronis.
Video Interaktif
PROGRAM ini dirancang dengan
menggunakan penggabungan antara video Standar dan instruksi dengan bantuan
komputer. Materi disampaikan via teknologi video pada layar monitor dari suatu
mekanisme penyampaian di pusat pelatihan, videodisk, CD-ROM, atau situs web.
Trainee dapat berinteraksi dengan sistem melalui penggunaan mouse atau
keyboard, walaupun dipisahkan jarak dan waktu.
Pelatihan Berdasarkan Kelompok
SEMAKIN banyak organisasi yang
menggunakan tim sebagai basis pelaksanaan pekerjaan mereka, sehingga tidak
mengejutkan bahwa banyak perusahaan mengembangkan program pelatihan yang khusus
dirancang untuk memudahkan kerja sama di dalam kelompok di antara anggota tim.
Salah satu metode yang populer mencakup berbagai kegiatan pelatihan di luar
ruangan.
Penilaian Kinerja Pegawai dalam Menjalankan Tugas
BAGIAN penting dalam manajemen
sumber daya manusia adalah penilaian kinerja (pedomance appraisal): yaitu,
evaluasi yang dilakukan secara spesifik dan formal untuk menentukan tingkat
keefektifan pelaksanaan pekerjaan seorang karyawan. Proses penilaian kerja ini
penting karena proses itu menjadi benchmark (pembanding) dalam menilai secara
lebih baik proses-proses rekrutmen dan seleksi.
Para
penyelia biasanya memiliki pengetahuan yang terbanyak mengenai persyaratan
pekerjaan dan paling berpeluang mengamati karyawan yang melakukan pekerjaan.
Setelah penilaian kinerja dilakukan, aktivitas berikutnya adalah memberikan
umpan balik pelatihan dan konsultasi. Tugas penting lainnya dari manajer
personalia adalah memastikan agar seorang penilai menindaklanjuti penilaian
tersebut dengan memberikan umpan balik, kepada para pekerja, sehingga mereka
paham posisi mereka.
Manajer
SDM harus memiliki kepakaran dalam menganalisis kemampuan kerja atau kinerja
para pekerjanya. Setelah melalui proses rekrutmen, dan pelatihan, harus ada
sistem penilaian terhadap hasil kerja mereka selama ini. Sebagian besar metode
untuk menilai kinerja bergantung pada pertimbangan, penilaian dan rating atau
ranking. Dengan demikian, kerja keras yang telah dilakukan untuk melakukan
evaluasi yang relatif subjektif dapat menjadi berarti dan berguna. Beberapa
metode pengukuran kinerja para pekerja dapat dilakukan, dan yang terpenting
adalah berdasarkan pengurutan (ranking), dan dengan menggunakan critical incident
method.
Metode Pengurutan ( Ranking)
METODE ini mengharuskan seorang
manajer SDM mengurutkan dari atas ke bawah atau dari yang terbaik ke yang
terburuk atas setiap pekerja atau kelompok kerja atau divisi tertentu. Pekerja
dengan peringkat pertama, sebagai pelaksana terbaik. Pekerja yang memiliki
peringkat kedua, dinyatakan sebagai pelaksana terbaik kedua dan seterusnya.
Dasar pengurutan biasanya menyangkut kinerja dalam organisasi. Indikator
kinerja sebaiknya disosialisasikan kepada seluruh pekerja. Dengan cara ini
setiap pekerja mengetahui apa yang menjadi ukuran dikeluarkannya ranking atau
urutan tersebut. Metode ini dikenal sebagai metode pengurutan sederhana (simple
ranking method) .
Metode Pemeringkatan
METODE ini terdiri dari pertanyaan
atau pernyataan sederhana mengenai beberapa aspek kinerja pekerjaan seseorang.
Salah satu metode yang sangat populer dan digunakan secara luas adalah skala
pemeringkat grafis (graphic rating scale). Skala pemeringkatan grafis menarik,
karena mereka relatif mudah dikembangkan. Seorang manajer hanya perlu melakukan
brainstorming atau sebaliknya mengembangkan daftar pertanyaan yang kira-kira
berkaitan dengan indikator kinerja. Untuk mengembangkan pengukuran kinerja,
manajer hanya perlu menambahkan nilainilai bagi tanggapan seorang karyawan
untuk mendapatkan indeks kinerja secara keseluruhan.
Critical In cident Method
METODE lainnya yang dapat digunakan
sebagai indikator kinerja adalah metode kejadian kritis (critical incident
method). Metode kejadian kritis semata-mata merupakan contoh kinerja yang
sangat baik atau yang sangat buruk dalam diri seorang karyawan. Dalam cara
penilaian ini manajer berusaha menjabarkan apa yang para pekerja tersebut
lakukan atau tidak lakukan sehingga berakibat pada keberhasilan atau kegagalan.
Teknik itu tidak hanya memberikan informasi untuk umpan balik tetapi juga
menentukan kinerja dengan cara yang cukup adil. Dalam kasus lain, para manajer
mempunyai catatan atau buku harian untuk mencatat contoh-contoh kejadian yang
dapat digunakan sebagai ukuran untuk menentukan prestasi kerja.
KOMPENSASI UNTUK PARA PEKERIA
UPAH, gaji, dan semua fasilitas
lainnya yang merupakan ganjaran arau pembayaran kepada para pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka dikatakan sebagai kompensasi. Setiap pekerja
akan bekerja untuk mendapatkan penghasilan, tetapi hanya jika persepsi mereka
terhadap tingkat ganjaran atau pembayaran adalah berkorelasi positif dengan
waktu dan usaha yang telah dikeluarkannya. Untuk mewujudkan sistem pemberian
kompensasi yang dapat diterima semua pihak, setiap organisasi dapat menggunakan
pendekatan yang berbeda.
Kompensasi Finansial
PEMBAYARAN berupa nilai uang atau
Finansial kepada para pekerja untuk melakukan pekerjaan mereka adalah
kompensasi finansial. Para pekerja memberikan waktu dan usaha untuk organisasi,
dan sebagai ganjarannya organisasi memberikan kepada para pekerja uang sebagai
imbalan terhadap jasa mereka yang digunakan perusahaan. Biasanya kompensasi
finansial terdiri dari gaji atau upah, insentif dan tunjangan tambahan.
Pembayaran Langsung
UANG yang diterima para pekerja
menurut banyaknya waktu yang dikeluarkan untuk bekerja atau banyaknya barang
yang diproduksi dikatakan pembayaran langsung. Pembayaran langsung tersebut
dapat berupa upah atau gaji. Upah merupakan pembayaran langsung yang ditentukan
dari banyaknya waktu atau jam kerja dari para pekerja. Tingkat upah juga dapat
ditentukan dari banyaknya barang yang mampu dihasilkan oleh para pekerja. Upah
merupakan pembayaran kepada pekerja harian atau pekerja yang memiliki posisi
rendah. Sebagai contoh, pekerja produksi (misalnya penjahit) atau petugas
pembersih ruangan.
Gaji
merupakan pembayaran langsung yang didasarkan pada periode tertentu dari waktu
kerja, seperti, seminggu, sebulan, atau setahun. Manajer tingkat atas dan
menengah serta pekerja dalam berbagai bagian pada umumnya mendapatkan
kompensasi berupa gaji. Semua manajer yang menerima gaji termasuk di dalamnya
manajer devisi,manajer pabrik dan kepala depertemen.
Insentif-insentif
MODEL kompensasi finansial yang
diterima para pekerja sebagai tambahan upah atau gaji karena kinerja yang baik
di dalam pekerjaan dikatakan sebagai insentif. Insentif dapat berupa bonus,
bagi hasil atau pembayaran jasa. Pembayaran jasa merupakan model pembayaran
insentif untuk para pekerja yang tidak masuk dalam manajemen. Prosedur untuk
mendapatkan insentif biasanya sangat ketat. Kinerja para pekerja akan dinilai
per periode, dan pekerja yang memiliki kinerja baik, akan diberi penghargaan
dengan meningkatkan pembayaran atas jasa tersebut.
Bonus merupakan model pembayaran insentif untuk para
manajer. Besarnya bonus biasanya didasarkan pada perputaran kinerja perusahaan.
Jika perputaran kinerja perusahaan baik, bonus akan diberikan tinggi atau
besar. Tetapi jika kinerja perusahaan tidak baik, bonus yang diberikan rendah
atau tidak ada bonus sama sekali. Bonus-bonus sering merupakan bagian dari
total pembayaran yang diterima para manajer dalam suatu organisasi. Satu studi
menunjukkan bahwa besarnya bonus untuk seorang CEO di Amerika Serikat dapat
mencapai 46 persen dari total gaji seluruh karyawannya.
Salah satu insentif lain yang
sering digunakan perusahaan adalah menyisihkan dana pensiun kepada para
pekerjanya. Perusahaan-perusahaan besar biasanya menjanjikan akan memberi
pendapatan setelah pekerja mencapai masa pensiun. Jumlah pensiun biasanya
bergantung kepada lamanya kerja di perusahaan dan gaji atau pangkat terakhir
pegawai.
Tunjangan Tambahan
KOMPENSASI finansial yang tidak
dibayarkan secara langsung kepada para pekerja dikatakan sebagai tunjangan
tambahan. Tunjangan umumnya dibagikan kepada para pekerja dapat berupa bantuan
dana pensiun, asuransi, dan liburan.
Kebanyakan program tunjangan
dirancang bagi seluruh karyawan di suatu organisasi. Walaupun tunjangannya
dapat bervariasi menurut tingkatan karyawan dalam organisasi, di dalam rencana
tersebut umumnya berlaku satu ukuran untuk semua. Walau bagaimanapun, terdapat
cafetaria style benefit plans Yang memungkinkan karyawan memilih
tunjanga-tunjangan yang mereka inginkan.
Untuk kasus Indonesia cafetaria
benefit plan dapat disamakan ketika para pekerja didaftarkan menjadi anggota
JAMSOSTEK atau jaminan sosial tenaga kerja, yang di dalamnya termasuk jaminan
kesehatan, dan jaminan hari tua. Program yang sejenis banyak ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan asuransi lainnya, tetapi biasanya masih parsial. Belum
semua jaminan sosial sebagai tunjangan tambahan perusahaan yang dapat
disediakan fasilitasnya seperti model cafetaria benefit plan ala Amerika
Serikat.
Kompensasi Nonfinansial
CARA memberikan kompensasi utama
lainnya yang dapat diterima karyawan dari organisasi, selain kompensasi
finansial adalah kompensasi nonfinansial. Bentuk kompensasi ini antara lain
meliputi situasi kerja di mana para pekerja menemukan kepuasan kerja dan
motivasi kerja. Sebagai contoh, bagian dari kompensasi nonifinansial adalah
menciptakan suasana kerja di mana para pekerja merasa senang hati melakukan
kerjanya, dan hubungan sosial yang mesra antara para pekerja dan dengan
manajemen.
Kompensasi nonfnansial dalam perusahaan dapat
disediakan dalam beberapa bentuk. Yang sering didapati diterangkan di bawah
ini.
·
Memberikan fasilitas
kendaraan dan perumahan. Cara yang cukup penting untuk memberikan kompensasi
bukan keuangan ialah menyediakan fasilitas perumahan dan kendaraan. Di
pemerintahan dan di perusahaan swasta sering pegawainya disediakan kendaraan
dinas atau bus penjemput karyawan. Langkah ini akan mengurangi pengeluaran
pengangkutan para pekerja. Di tempat-tempat yang berada di luar kota besar
perusahaan sering mendirikan kompleks perumahan untuk para Pegawainya.
·
Biaya dokter. Walaupun
bantuan yang diberikan adalah berupa uang, tetapi ia bukan merupakan bagian
dari gaji. Dua cara dapat dilakukan perusahaan untuk menyediakan dana kepada
pekerja. Yang pertama ialah meminta pekerja yang sakit adakalanya termasuk juga
anggota keluarganya, untuk pergi ke dokter yang ditetapkan. Biaya langsung
dibayar perusahaan ke dokter tersebut. Yang kedua ialah: pekerja pergi sendiri
ke dokter, membayar biayanya, dan minta penggantian dari perusahaan.
·
Memberi pinjaman dengan
bunga rendah. Dalam program seperti ini biasanya pekerja dikehendaki untuk
bekerja selama beberapa waktu sebelum dapat memperoleh fasilitas ini. Biasanya
pinjaman diberikan untuk membeli kendaraan dan rumah. Adakalanya pinjaman juga
diberikan untuk keperluan lain seperti membayar sekolah anak-anak.
·
Beberapa kompensasi
nonfinansial lain. Di samping fasilitas kompensasi bekerja yang tidak berupa
uang di atas masih terdapat beberapa fasilitas lain yang tidak sepenting ketiga
fasilitas di atas. Contoh-contohnya ialah: cuti yang di bayar perusahaan, cuti
sakit tanpa dipotong gaji, bebas makan siang di kantor dan mengikuti
kursus-kursus tertentu untuk memperdalam pengetahuan.
MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA
Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik
Motivasi merupakan jawaban Untuk
persoalan ini. Motivasi dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Pertama, motivasi
yang datang dari luar diri para pekerja dan dikenal sebagai motivasi
ekstrinsik.Kedua, adalah motivasi yang datang dari dalam diri para pekerja dan
dikenal sebagai intrinsik.
Motivasi ekstrinsik bentuknya dapat
berupa imbalan ataupun hukuman (reward and punishment). Jadi jika para pekerja
bersedia mencurahkan seluruh daya dan upayanya untuk mengembangkan perusahaan,
boleh jadi karena dijanjikan imbalan seperti yang diharapkannya. Mungkin
promosi, mungkin kenaikan gaji, atau bonus pelatihan di luar negeri, dan
lain-lainnya. Tetapi dapat terjadi para pekerja bekerja dengan giat untuk
menghindari hukuman. Motivasi ekstrinsik ini lebih mudah dikelola oleh
manajemen perusahaan. Hasilnya bisa positif maupun negatif terutama bila para
pekerja merasa bahwa imbalan atau hukuman itu dijadikan alat manajemen untuk
mengendalikan atau 'menyuap'nya agar bekerja sesuai keinginan manajemen. Namun,
uang dan berbagai imbalan lain belum tentu membuat seseorang meningkatkan
motivasi dalam menjalankan pekerjaannya.
Motivasi intrinsik merupakan
keinginan yang berasal dari dalam diri para pekerja, yang berasal dari dalam
diri sendiri. Misalnya saja, para pekerja sangat ingin mengembangkan
perusahaannya dan ingin melihat perusahaannya maju. Motivasi ini didorong
semangat di dalam diri pekerja yang sudah bekerja merintis dari awal perusahaan
tersebut dan bahu-membahu dengan pemilik perusahaan. Semangat dan minat ini,
dalam bentuknya yang lain adalah obsesi.
Beberapa Teori Motivasi
MEMBERI motivasi merupakan salah
satu bagian dari fungsi manajerial, yaitu dalam aspek pengarahan (directing).
Secara umum, motivasi didefinisikan sebagai serangkaian karakter dalam diri
nunusia yang menyebabkan orang berperilaku dalam cara tertentu. Seorang pekerj
a mungkin termotivasi untuk berproduksi secukupnya saja.
Selama bertahun-tahun, banyak
bermunculan teori dan penelitian yang berusaha membahas masalah-masalah itu.
penelitian dan teori utama mengenai motivasi karyawan dalam melaksanakan
tugas-tugasnya dalam perusahaan. Teori-teori mengenai faktor-faktor Yang
mempengaruhi motivasi dan sikap pekerja dalam perusahaan dapat memberikan
gambaran tentang berbagai faktor utama yang mempengaruhi pekerja-pekerja
menjalankan kerja dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya. Teori-teori yang
akan diterangkan di sini adalah:
·
Teori Taylor dan studi
Hawthorne.
·
Teori perilaku yang
dikembangkan oleh Douglas McGregor.
·
Teori Maslow
mengenaijenjang Kebutuhan (hierarchy of needs model).
·
Teori Dua Faktor dari
Herzberg.
·
Ekspektasi, persamaan
hak dan teori Z.
MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN ORGANISASI
PEKERJA
DALAM sistem ekonomi yang
menekankan peranan pasar bebas dan yang diiringi oleh sistem demokrasi dalam
pemerintahan, usaha perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan organisasi
pekerja merupakan langkah yang sangat penting Ketidaksepakatan di antara
manajemen dengan organisasi pekerja dapat menimbulkan akibat buruk kepada
perusahaan. Produktivitas pekerja berkurang, kualitas barang yang diproduksikan
merosot dan beberapa kemunduran lainnya dapat berlaku apabila timbul
ketidakserasian dalam hubungan di antara manajemen dengan organisasi pekerja.
Menyelesaikan Perselisihan
DALAM perusahaan di mana manajemen
dan organisasi pekerja saling berusaha untuk menjalin hubungan baik dan menjaga
agar dapat bekerja sama untuk kepentingan bersama, perselisihan perburuhan
selalu dapat dihindari. Di kebanyakan perusahaan suasana ini dapat diciptakan,
oleh sebab itu perselisihan perburuhan dapat diminimalkan.
Walau bagaimanapun kadang-kadang berlaku keadaan di
mana wujud perbedaan yang cukup besar di antara tuntutan para pekerja dengan
penyelesaian yang dapat dijanjikan perusahaan Apabila hal ini berlaku -yaitu
berlaku apa yang dinamakan perselisihan Perburuhan, perundingan dengan
organisasi pekerja perlu dilakukan. Pertemuan di antara majikan dengan wakil
organisasi pekerja dinamakan collective bargaining, Pertemuan ini meliputi
empat kegiatan berikut;
I.
Menentukan waktu
pertemuan di antara majikan dengan wakil organisasi pekerja.
II.
Melakukan pertemuan
formal. Dalam pertemuan ini akan dibicarakan keinginan organiSaSi pekerja dan
tawaran majikan. Seterusnya diskusi akan dilakukan untuk mendapatkan
penyelesaian di antara tawaran majikan dan permintaan organisasi pekerja. Dua
kemungkinan akan dapat berlaku dalam pertemuan ini, yaitu: solusi diperoleh dan
perselisihan diselesaikan atau kata sepakat tidak dapat diwujudkan.
III.
Apabila solusi terhadap
Perselisihan yang berlaku dapat diperoleh, wakil organisasi pekerja akan
mengemukakannya kepada anggota-anggotanya untuk memperoleh persetujuan terhadap
keputusan yang dibuat.
IV.
Apabila para pekerja
dapat menyetujui solusi yang telah dirumuskan bersama di antara majikan dan
wakil organisasi pekerja, penandatanganan persetujuan akan dilakukan.
Cara Mengemuhahan Tuntutan
BEBERAPA cara dapat digunakan para pekerja, melalui
organisasi pekerja, untuk mengemukakan tuntutan mereka. Biasanya cara yang
paling awal adalah mengemukakan hal tersebut melalui surat atau secara lisan
kepada majikan. Apabila tuntutan tidak dapat dipenuhi dan para pekerja tetap
mempertahankan tuntutannya, penyelesaian melalui collective bargaining akan
dilakukan. Apabila pertemuan ini menemui kegagalan, para pekerja akan
menggunakan beberapa cara lain untuk mengusahakan agar tuntutan mereka dapat
disetujui majikan. Cara-cara tersebut adalah:
I.
Mogok. Tindakan ini berarti
para pekerja berhenti bekerja untuk beberapa hari secara bersama. Sebagai
akibatnya perusahaan harus menghentikan kegiatan memproduksi. Tentu hal ini
akan menimbulkan kerugian kepada perusahaan. Para pekerja berharap kerugian
yang mungkin ditanggung perusahaan akan mendorongnya memenuhi tuntutan pekerja.
II.
Boikot. Tindakan ini
biasanya tidak terbatas di dalam satu perusahaan tetapi meliputi
pekerja-pekerja di berbagai perusahaan yang turut bersimpati dengan tuntutan di
sesuatu perusahaan. Boikot tersebut biasanya dalam bentuk tidak mau membeli
barang perusahaan tersebut.
III.
Mempublikasikan
tuntutan. Organisasi pekerja akan mencetak tuntutan yang mereka kemukakan
kepada perusahaan dan mengemukakannya kepada pers, radio dan televisi dan
mengirimkan kepada badan-badan pemerintahan dan berbagai institusi lain yang
dianggap dapat memban tu memperjuangkan tuntutan mereka
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan & Kekurangan Buku Utama
Ø Kelebihan
Buku Utama
1.
Di buku
utama dibahas dengan cukup jelas mengenai pengelolaan sumber daya manusia
2.
Pada buku
utama dijelaskan mengenai SDM era globalisasi dan perkembangannya
3.
Pada bab
ini juga dijelaskan mengenai kepemimpinan untuk memotivasi manusia menjadi
seorang pebisnis yang baik.
4.
4
disertakan soal latihan untuk evaluasi pembelajaran pada bab tersebut.
Ø Kekurangan
Buku Utama
1.
Kekurangan buku
utama yaitu ada beberapa bagian sub bab yang tidak rinci penjelasannya serta
tidak menyertakan contoh nyata agar pembaca mudah paham dengan situasi yang ada
pada bab tersebut
2.
Terdapat
beberapa kalimat rumpang sehingga para pembaca sulit memahami makana katanya
3.2 Kelebihan &
Kekurangan Buku Pembanding
Ø Kelebihan
Buku Pembanding
1.
Pada buku
pembanding penjelasan mengenai topic dan sub bab topic lebih terperinci
dijelaskan
2.
Banyak
contoh yang diberikan untuk menjelaskan sub bab pada buku ini
3.
Pada bab
ini dijelaskan mengenai bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan organisasi
dalam berbisnis
4.
Disertakan
soal latihan untuk evaluasi pembelajaran pada bab tersebut
Ø Kekurangan
Buku Pembanding
1.
Ada beberapa
istilah bahasa asing yang tidak dijelaskan maknanya sehingga pembaca sulit
mengartikan
2.
Terdapat kosa
kata yang sukar diketahui.
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Sumber daya manusia merupakan
potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai
makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya
sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Adapun
komponen data-data SDM untuk meningkatkan dan mengelola SDM dalam mengembangkan
usaha yaitu : kualitas pekerjaan dan inovatifnya, kejujuran dalam bekerja,
kehadiran dalam bekerja, sikap dalam bekerja, inisiatif dan kreatif, kerjasama
dengan pihak lain, keandalan dalam bekerja, pengetahuan tentang pekerjaan,
tanggung jawab terhadap pekerjaan, pemanfaatan waktu dalam bekerja.
Fungsi
Pengelolaan Sumber Daya Manusia terdiri atas Fungsi Pengadaan Tenaga Kerja dan
Fungsi pemeliharaan tenaga kerja. Tujuan manajemen SDM adalah menigkatkan
kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan. Beberapa Manfaat
Mengelola Sumber Daya Manusia yaitu Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang
buruk, Meningkatkan produktivitas, eningkatkan fleksibilitas dari angkatan
kerja, Meningkatkan komitmen karyawan, dan Mengurangi turn over dan
absensi.Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Manusia yaitu dengan Pengelolaan
SDM melalui Mutasi, Pengelolaan SDM Melalui Promosi, Pengelolaan SDM melalui
Motivasi, Pengelolaan SDM Melalui Actuating.
4.2
SARAN
kedua buku
tersebut baik untuk dibaca dan dipelajari karna bukunya bagus dan juga dapat
dipelajari secara otodidak tanpa harus ada yang mengajari. Serta buku bagus
untuk menambah wawasan kita. Menurut kami buku pembanding lebih recommended
,karna penjabaran materinya lebih lengkap dan jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar